Sabtu, 24 Juli 2010

Uang Pecahan Rp 10.000 Berganti Warna Baru

Uang pecahan Rp10.000 desain baru resmi diluncurkan dalam peredarannya kemarin Selasa (20/7) dan sudah edar hari ini Rabu (21/7) menggantikan pecahan Rp10.000 lama tahun emisi 2005 yang berwarna ungu kemerahan. Uang pecahan baru ini secara resmi disahkan oleh Wakil Presiden Boediono di Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/7). Uang pecahan Rp10.000 baru sengaja dibuat agar pecahan Rp10.000 desain lama ini tidak lagi tertukar dengan uang Rp100.000.


Uang pecahan Rp 10.000 baru

Bank Indonesia menyebutkan perubahan pada uang kertas pecahan Rp10.000 bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi elemen desain atau upgrading yang dilakukan terutama pada warna dominan yang semula berwarna ungu kemerahan menjadi ungu kebiruan demikian seperti dilansir dari VIVAnews. Meski terdapat pula perubahan pada unsur pengaman lainnya, elemen desain utama seperti bahan uang, gambar utama, dan ukuran uang tetap sama. Perubahan lainnya dari uang kertas Rp10.000 yang baru ini antara lain :

- Penambahan unsur pengaman rainbow printing dalam bidang berbentuk segi lima yang memiliki efek berubah warna (efek pelangi) apabila dilihat dari sudut pandang tertentu, pada sebelah kanan gambar utama.

- Penambahan desain berbentuk lingkaran-lingkaran kecil berwarna merah dan di tengahnya berwarna putih yang letaknya tersebar pada sebelah kanan gambar utama.

- Perubahan kode tuna netra berupa satu buah lingkaran yang semua tidak kasat mata menjadi kasat mata dan terasa kasar apabila diraba (cetak intaglio), terletak pada samping kanan gambar utama.

- Penggantian tinta berubah warna (optical variabel ink) berupa segi delapan yang berubah warna dari hijau menjadi biru, apabila dilihat dari sudut pandang berbeda, menjadi desain logo BI di dalam bingkai berbentuk ornamen daerah Palembang dan tidak berubah warna (cetak offset), terletak pada sebelah kanan bawah uang.
Sumber : tv One

Jumat, 02 Juli 2010

Rokok Elektronik Mulai Merambah Jakarta


Credit - KabariNews.com

Sejak awal 2010 rokok elektronik mulai banyak digunakan oleh warga Jakarta. Meski belum ada distributor resmi yang menjual rokok buatan luar negeri ini, secara umum warga Jakarta mendapatkannya dengan cara memesan. Ada yang lewat kerabat di luar negeri, atau pesan melalui berbagai jejaring bisnis dan sosial online, seperti kaskus.Di kaskus, harga satu paket rokok elektronik bervariasi, tergantung merek dan buatan mana, yakni antara Rp 150.000 sampai Rp 500.000 per paket.

Apa itu Rokok Elektronik?



Rokok elektronik adalah piranti untuk merokok yang cara kerjanya menggunakan sistem elektronik. Sebagaimana alat elektronik, sumber tenaga rokok ini berasal dari baterai yang bisa diisi ulang (charges). Tentu saja material rokok elektronik bukan dari kertas dan tembakau sebagaimana rokok konvensional, tetapi terbuat dari plastik melamin dan pipa besi. Rokok ini biasanya dijual per paket, terdiri dari cigarrets (batang rokok), cartridges yang rendah nikotin (isi), dan charger (pengisi baterai). Sementara kemasannya dibuat mirip dengan rokok konvensional. Cara menghisap rokok ini sama dengan rokok konvensional.

Yang berbeda adalah cara kerjanya. Rokok elektronik tak memerlukan api untuk menyulutnya, cukup dicharges untuk jangka waktu pemakaian tertentu. Saat menghisap, indikator berwarna merah di ujung batang rokok akan menyala selayaknya rokok. Jangan kuatir, indikator ini hanyalah cahaya LED, dan tak akan melukai Anda jika tersundut. Apabila pengguna menghisap rokok elektronik, chip elektronik akan mengesankan pengaliran udara di dalamnya. Kemudian microprocessor akan menghidupkan atomizer yang akan mencampurkan nikotin cair dan udara. Hasilnya, penghisap rokok elektronik akan mendapat dosis nikotin yang diperlukan.
Jika dihisap, seperti rokok konvensional, rokok eletronik juga mengeluarkan asap. Asap ini sebetulnya adalah uap yang dihasilkan dari semacam proses kondensasi pada cartridges. Menurut produsennya, uap ini tidak mengandung zat kimia berbahaya sehingga tidak mengganggu lingkungan pasif di sekitarnya. Untuk rasa, di dalam cartridges terdapat semacam bong yang terbuat dari busa/spons sebagaimana filter pada rokok jenis filter sigaret.

Di cartridges ini pula produsen telah menanam ‘rasa’ tertentu agar citarasa merokok tetap ada. Bahkan kini telah tersedia berbagai macam rasa. Ada blend, menthol dan rasa kretek.Menurut produsennya, rokok elektronik diperuntukan bagi mereka yang ingin mengurangi kebiasaan merokok dan mengurangi efek gangguan kesehatan bagi penggunanya. Sejumlah produsen memang meminimalkan kadar tar dan nikotin, serta menghilangkan beragam zat kimia berbahaya lainnya seperti terdapat pada rokok konvensional.
Walaupun saya bukan seorang perokok, tetapi saya yakin rekan-rekan para perokok akan mempertimbangkan penggunaan rokok elektrik ini. Dan kalau boleh kasih saran sih, merokok itu dapat mengganggu kesehatan, apalagi yang paling menyebalkan kalau para perokok itu merokok dan membuang puntung rokoknya sembarangan. buat yang tidak merokok, sebaiknya jaga terus kesehatan anda, supaya "kagak cepet mati gara-gara merokok atau jadi perokok pasif".