Kamis, 12 April 2012

Memilih Asuransi Kesehatan

lenterakita.com -Banyak perusahaan asuransi kesehatan yang mengklaim produknya adalah asuransi kesehatan terbaik, sehingga membuat bingung orang-orang awam. Pertanyaannya adalah, dari semua produk asuransi yang terbaik itu, manakah asuransi kesehatan yang bagus untuk Anda?
Saya acungkan jempol buat Anda, yang sudah menyadari pentingnya memiliki proteksi.  Tidak banyak  orang yang memiliki kesadaran berasuransi apalagi memikirkan untuk memproteksi kesehatan anggota keluarga (asuransi keluarga).
- Memilih Asuransi Kesehatan -
Saya memberi apresiasi khusus bagi orang-orang seperti Anda yang memilih jalan untuk mencari tahu/ informasi dahulu sebelum menentukan pilihannnya.
Orang memilih ikut asuransi pada umumnya sudah menyadari pentingnya kesehatan.
Jika Saya boleh bertanya, Mengapa Anda ikut Asuransi?

  1. Karena kesehatan itu mahal.
  2. Biaya rumah sakit semakin hari semakin meningkat.
  3. Kondisi kesehatan  tidak selalu bisa diramalkan selalu baik.
  4. Belum memiliki proteksi dari kantor/ tempat bekerja, jika sakit, tidak ada yang
  5. meringankan beban biaya.
  6. Resiko pekerjaan saya tinggi, bekerja di lapangan.
  7. Supaya kalau berobat di rumah sakit bisa gratis.
Bila alasan di atas menjadi dasar Anda untuk memiliki proteksi, saya kira hampir semua produk asuransi kesehatan di Indonesia ini sudah bisa mengcover itu semua.
Namun perlu Anda ingat penyakit/kesehatan merupakan masalah serius yang harus dipersiapkan sebaik-baiknya, oleh sebab itu sebelum Anda memiliki asuransi kesehatan perlu dipertimbangkan bahwa kebutuhan Anda bukanlah untuk memproteksi Anda/keluarga dari resiko kesehatan hari ini atau besok saja, melainkan beberapa tahun atau mungkin puluhan tahun ke depan.
- Memilih Asuransi Kesehatan -
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan diantaranya adalah :
- Berapa banyak manfaat untuk rawat inap.
- Rawat jalan
- Rawat operasi, dsb.
Banyak orang beranggapan bahwa dengan memiliki proteksi di atas menyatakan bahwa asuransi tsb cocok baginya.
FAKTANYA : Tidak banyak manfaat rawat jalan/ inap yang digunakan oleh  nasabah
Sebagian orang mengambil proteksi ini semata2 hanya ingin bisa double claim dari proteksi yang telah diberikan oleh kantor tempatnya bekerja.
Mereka berpikir rawat inap/jalan adalah proteksi yang paling utama dalam memilih asuransi, Coba Anda ingat-ingat kapan terakhir Anda rawat inap di Rumah Sakit?
3 tahun… 4 tahun… bahkan waktu masih sekolah dahulu… itu artinya manfaat itu sangat jarang sekali penggunaannya.
Perlu disadari bahwa manfaat rawat inap/jalan berhubungan dengan besarnya premi yang akan dibayarkan. Saat Anda memutuskan untuk mengambil manfaat ini perlu dilihat berapa hari dalam setahun Anda akan diproteksi?
Ada 3 hal yang lebih penting dari hanya manfaat rawat inap/jalan saja, yang perlu Anda cermati dan menjadi pertimbangan dalam memilih asuransi kesehatan yang bagus, 3 hal penting ini pada umumnya tidak semua perusahaan asuransi jiwa / kesehatan berani mengcovernya, hal-hal penting itu adalah…

1. COVER PENYAKIT KRITIS

Penyakit yang paling ditakuti semua orang saat ini adalah SAKIT KRITIS, baik itu jantung, kanker, tumor, stroke, dsb. Penyakit tersebut setiap tahun semakin meningkat jumlah penderitanya, dikarenakan pola hidup tidak sehat, stress, bahkan karena kegemukan.
Dan menurut survey yang telah dilakukan oleh WHO90% manusia meninggal sebelumnya karena terkena sakit kritis. Artinya hanya sekitar 10% manusia yang meninggal dalam kondisi alami. Hmm.. sangat sedikit sekali bukan…
Untuk penyakit kritis ini pun biayanya tak terhitung mahalnya, jika saat ini sudah ratusan juta bisa dibayangkan sepuluh, duapuluh bahkan tigapuluh tahun kemudian, bisa jadi miliaran bukan? Inilah yang harus kita cermati dan perhatikan!
- Memilih Asuransi Kesehatan -
Cek dan tanyakan pada agen yang menawarkan asuransi Anda:
1. Apakah asuransinya memiliki proteksi untuk sakit kritis?
2. Berapa macam jenis penyakit kritis yang dicovernya?
3. Jika ada, cek berapa besarnya proteksi yang diperuntukkan untuk sakit kritis dan coba Anda pikirkan dan hitung lagi sudah cukupkah biaya proteksi yang diberikan dibandingkan dengan kebutuhan biaya itu pada saat terjadinya?
Ini penting, karena tidak semua asuransi kesehatan memberikan perlindungan untuk sakit kritis, beberapa ada tetapi memiliki nilai tunai yang sangat kecil, itu tidak membantu Anda!
Jangan lupa untuk cek dan tanyakan, biasanya asuransi kesehatan yang bagus akan memberikan manfaat tabungan gratis bila nasabahnya terkena penyakit kritis.
PERTANYAANnya :
“Dengan pola hidup yang kita jalanin sekarang ini, dalam rentang waktu 20 – 30 ke depan, adakah kemungkinan kita terkena salah satu dari penyakit kritis?”

2. COVER CACAT TETAP TOTAL

Selain sakit kritis masih ada hal lain yang juga tinggi tingkat risikonya seperti cacat karena sakit ataupun kecelakaan, bahkan cacat tetap total yang memungkinkan seseorang sudah tidak dapat bekerja lagi.

Bila hal ini terjadi pada nasabah,
Tanyakan sedetail mungkin apakah yang dilakukan oleh perusahaan asuransi itu:
  1. Mengeluarkan biaya proteksi, lalu tutup polis (putus hubungan), atau
  2. Mengeluarkan biaya proteksi dan memberi manfaat tabungan gratis pada nasabahnya sampai usia tertentu, dan proteksi lainnya terus berjalan.
Saran saya, pilihlah asuransi yang memberi opsi nomor 2, karena kita semua tahu bila seseorang mengalami cacat tetap total, secara otomatis dirinya tidak bisa melakukan pekerjaan maksimal seperti sebelumnya, untuk beberapa perusahaan di Indonesia ini keadaan dari karyawan seperti ini akan menjadi pertimbangan untuk diberikannya kebijakan “pensiun dini” pada karyawan itu. Anda pasti mengerti maksud saya.
Ohya jangan lupa carilah asuransi yang memberikan proteksi cacat tetap total dengan claim bayar langsung bukan “dicicil”.

3. MASA PROTEKSI

Jika Anda memutuskan untuk memiliki proteksi saat ini, maka Anda juga harus menghitung sampai usia berapa Anda akan diproteksi, karena tentunya selisih 5 tahun saja akan sangat penting buat Anda bukan? Asuransi kesehatan yang mengklaim produknya bagus harus  memiliki masa proteksi paling lama, khususnya untuk manfaat penyakit kritis (sampai nasabah berusia 70 tahun).

- Memilih Asuransi Kesehatan -
Selain itu carilah asuransi kesehatan yang tidak melakukan pengurangan manfaat/benefit jika terjadi claim dari salah satu penyakit kritis ataupun cacat tetap total dengan claim yang akan diterima olah ahli waris jika tertanggung meninggal dunia.
Asuransi kesehatan yang bagus selalu menempatkan nasabah pada posisi “menang”
Artinya setiap biaya manfaat (sakit kritis/cacat tetap total) yang dikeluarkan kepada nasabahnya tidak mengganggu biaya manfaat (jiwa) lainnya, karena banyak asuransi yang sekilas memiliki biaya perlindungan yang besar, ternyata biaya manfaat itu saling mengurangi.
Bertanyalah lebih detail mengenai kekuatan financial perusahaan bukan saja dari informasi agen/iklan yang ditayangkan  tetapi prestasi nyata yang diraih oleh perusahaan.
Apakah asuransi kesehatan Anda sudah memiliki manfaat-manfaat diatas? Kalau belum, patut Anda pertanyakan ke financial konsultan (agen) asuransi kesehatan Anda.
Bagi Anda yang belum memiliki proteksi, disini kami membantu Anda untuk bisa melihat manfaat apa saja yang akan Anda dapatkan dengan berasuransi, klik disini.
Banyak fakta terjadi, banyak orang lengah untuk memilih tidak memiliki asuransi, salah memilih asuransi kesehatan, dan tidak mempertimbangkan  faktor-faktor lain.
Maka seperti saya utarakan tadi bahwa jika Anda tidak jeli dalam mempertimbangkan manfaat proteksi, dikhawatirkan malah akan menimbulkan masalah serius  dalam perencanaan keuangan, bahkan tidak sedikit yang akhirnya “bangkrut” karena claim yang diberikan tidak mencukupi untuk biaya kesehatannya, karena itu fokuslah untuk melihat manfaat yang akan Anda terima nantinya.
Sumber: www.asuransi-kesehatan.org (Date Accessed: August 4th, 2011)

Selasa, 31 Januari 2012

Mengapa Asuransi Itu Penting ?



Ada satu hal yang selalu dihadapi oleh setiap insan di dunia ini, yaitu risiko. Risiko selalu ada karena ketidaktahuan kita atas kondisi yang akan terjadi di kemudian hari. Karena sifatnya yang demikian, maka akan membuat setiap pilihan menjadi dua sisi yang berjalan bersamaan dan beriringan, yaitu sisi risiko dan sisi keuntungan. Sebagai contoh, apabila kita memutuskan untuk menggunakan mobil, maka kita akan terhindar dari risiko kehujanan dan kepanasan. Tetapi kita akan bertemu dengan risiko kecelakaan dan kerusakan mobil. Contoh lain, apabila kita memutuskan untuk bekerja keras, maka kita kemungkinan akan diuntungkan dengan mendapatkan uang lebih banyak, tetapi kita dihadapkan pada risiko terkena penyakit karena kurang menjaga kondisi tubuh. Pertanyaannya, apakah risiko dapat dikurangi?

Konsep asuransi datang atas kebutuhan tersebut, di mana setiap manusia membutuhkan ketenangan dalam hidupnya. Dan umumnya, manusia merasakan ketenangan tersebut ketika menyadari bahwa mereka sedang berada pada jalur yang mengandung sedikit atau minim risiko. Dan bisnis asuransi ada untuk menjembatani hal tersebut, di mana seseorang dapat mengalihkan risiko yang dihadapinyake perusahaan asuransi. Untuk mendapatkan pertanggungan atas risiko yang dihadapinya tersebut, seseorang harus membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi yang mana besarannya tergantung kepada besar kecilnya risiko yang dialihkan kepada penanggung (perusahaan asuransi).

Definisi asuransi secara umum adalah perjanjian di mana penanggung membuat ikatan dengan tertanggung dengan menerima sejumlah premi untuk memberikan suatu penggantian kepada tertanggung atas suatu risiko kerugian, kerusakan, atau kehilangan yang mungkin akan dialami akibat peristiwa yang tidak terduga.

Dengan mengambil produk asuransi, maka seseorang akan menjadi lebih tenang dalam melakukan aktivitasnya. Seseorang tidak perlu memikirkan risiko-risiko yang mungkin timbul akibat suatu kejadian, karena sebagian dari risikonya tersebut telah dialihkan ke perusahaan asuransi.

Dalam artikel ini hanya akan dibahas lebih lanjut mengenai asuransi yang berkaitan dengan manusia itu sendiri seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi unit link.


ASURANSI JIWA

Asuransi jiwa merupakan produk asuransi tertua di Indonesia. Asuransi jenis ini akan memberikan sejumlah santunan uang pertanggungan kepada ahli waris yang ditinggalkan jika nasabah atau tertanggung mennggal dunia baik itu karena penyakit maupun kecelakaan. Asuransi ini wajib dimiliki oleh seseorang pada masa produktifnya dan telah berkeluarga. Sehingga apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, maka almarhum akan meninggalkan dan mewariskan juga sejumlah uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tanga atau menjalankan tetap menjalankan rencana anggota keluarga yang ditinggalkan, khususnya anak-anaknya.

Asuransi jiwa terdiri dari bermacam-macam produk dan tambahannya (riders). Umumnya asuransi jiwa terbagi atas 2 macam, yaitu asuransi jiwa term life dan asuransi jiwa whole life.

Asuransi jenis term life memastikan pemegang polis dilindungi dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10 sampai 30 tahun. Contoh : Bapak A membeli asuransi jenis term life yang berjangka waktu 20 tahun pada usia 29 tahun. Yang bersangkutan akan dilindungi oleh asuransi sampai usianya 49 tahun. Jika bapak A meninggal dalam jangka waktu 20 tahun sejak dia mengambil polis asuransi, maka santunan jiwa akan diberikan kepada ahli warisnya. Sebaliknya jika bapak A meninggal pada saat usianya sudah melewati 49 tahun (melebihi masa 20 tahun sejak polis asuransi diambil), maka yang bersangkutan tidak akan mendapatkan santunan jiwa apa pun.

Asuransi jenis whole life (seumur hidup) melindungi pemegang polis sampai yang bersangkutan meninggal, tidak terikat pada usia berapa meninggalnya.

Selama premi asuransi tetap dibayar, polis asuransi akan senantiasa memberikan perlindungan. Hal ini menyebabkan asuransi jenis whole life lebih diminati oleh masyarakat terutama juga dalam mengasuransikan anak-anaknya berhubung nilai premi saat usia masih muda cukup murah dan nilai ini tetap sama semasa hidup anak tersebut sampai usianya dewasa.

Asuransi jenis term life yang mempunyai jangka waktu tertentu, menawarkan premi yang lebih murah beberapa kali lipat dibandingkan asuransi jenis whole life.


ASURANSI KESEHATAN

Asuransi kesehatan diperuntukkan atas pengalihan risiko biaya rumah sakit, biaya pemeriksaan, dan pengobatan jika seorang tertanggung mengalami penyakit tertentu.

Asuransi ini dirasakan perlu apabila seseorang mengharapkan standar tertentu atas fasilitas perawatan kesehatan yang mungkin akan diperlukan di kemudian hari. Saat ini telah banyak perusahaan yang memberikan fasilitas asuransi kesehatan bagi para karyawannya.


ASURANSI UNIT LINK

Produk asuransi ini merupakan produk asuransi yang merupakan kombinasi antara berbagai produk dari asuransi jiwa dan kesehatan dengan fitur-fitur investasi dalam satu paket. Paling tidak ada 3 (tiga) kelebihan asuransi unit link bila dibandingkan dengan jenis asuransi yang lain, yaitu pililhan investasi yang beragam, kombinasi asuransi dan investasi yang yang menarik dalam satu paket, dan tingkat fleksibilitasnya yang tinggi.

Dalam unit link nasabah diberikan kebebasan dalam memilih jenis investasinya. Apakah nasabah lebih suka pada jenis investasi yang memiliki risiko tinggi, sedang atau rendah. Selain itu nasabah juga diberi kebebasan untuk merubah alokasi dananya di masa yang akan datang.

Kamis, 15 Desember 2011

Keunggulan Asuransi Prudential Syariah

Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis syariah seperti bumiputera yang mengeluarkan bumiputera syariah, prudential dengan Prulink Syariah Assurance Account dan sebagainya. Fenomena ini ditandai dengan munculnya, PT. Asuransi Takaful Indonesia yang berdiri pada tahun 1994, sebuah perusahaan asuransi yang berbasis syariah. Fenomena ini mengundang sebuah pertanyaan. Apa keunggulan dari produk asuransi syariah?

Pertanyaan diatas adalah sebuah pertanyaan besar yang harus menjadi pertimbangan bagi kita semua. Hotbonar Sinaga, direktur utama Jamsostek, mengatakan bahwa keunggulan asuransi syariah bukan hanya berdasarkan sisi syariah seperti tidak adanya riba dalam investasi, unsur judi ataupun tidak dipenuhi dengan faktor ketidakpastian. Keunggulan nyata dari asuransi syariah, seperti juga produk keuangan syariah lainnya, tak lain adalah bagi hasil atau mudharabah. Karena itulah dalam asuransi syariah tidak dikenal adanya risk transfer tetapi lebih dikenal dengan nama risk sharing.

Keunggulan utama tersebut menciptakan keunggulan lainnya, yang membedakan produk ini secara nyata dengan produk non syariah. Dalam mekanisme pembayaran kontribusi dari nasabah, langsung dipisahkan menjadi dua yakni pertama masuk ke rekening tabarru’ atau proteksi dan yang kedua masuk ke rekening tabungan bagi hasil. Jadi sejak awal sudah dipisahkan. Kelebihannya dibandingkan asuransi konvensional dengan adanya rekening bagi hasil menunjukan bahwa sebagian premi memang sudah dialokasikan untuk dibagikan hasilnya berupa imbal hasil investasi kepada para pemegang polis.

Berbeda halnya dengan asuransi konvensional, karena tidak ada pemisahan premi maka pada tahun awal pembentukan cadangan, tidak ada sama sekali bagian yang menjadi hak nasabah pemegang polis. Sebagai akibatnya, bila pemegang polis tidak sanggup lagi melanjutkan melakukan penjualan polis kembali kepada perusahaan asurani untuk mendapatkan nilai tunai yang akan diterimanya bisa nihil. Kalaupun ada, besarnya nilai tunai pada tahun-tahun awal akan jauh berbeda dengan akumulasi premi yang pernah dibayarkannya.

Adanya rekening bagi hasil memungkinkan perusahaan asuransi syariah membagikan porsi hasil investasi dengan nasabah pemegang polis bila tidak terjadi klaim dalam satu tahun periode polis. Dalam asuransi konvensional, dikenal apa yang dinamakan no claim bonus. Yaitu, bonus yang akan diperoleh para pemegang polis khususnya dalam asuransi kerugian jika untuk beberapa tahun penutupan polis tidak pernah ada klaim yang diajukan. Dalam asuransi syariah, dengan adanya sistem bagi hasil memungkinkan pemberian bonus kepada tertanggung walapun penutupan polis baru saja berlangsung selama satu tahun. Pilihan bonus ini diberikan alternative bermacam-macam seperti disetorkan tunai, mengurangi premi periode perpanjangan, dihibahkan ke berbagai yayasan dalam bentuk infak dan shadaqah.

Namun, kendalanya di negara Indonesia produk asuransi syariah belum begitu dikenal oleh masyarakat sehingga banyak pihak yang belum mengetahui keunggulan asuransi ini. Berbeda dengan negara tetangga yakni, Malaysia, Brunei dan Singapura. Karena promosi gencar yang mereka lakukan menyebabkan pasar produk syariah tidak hanya dinikmati oleh kalangan muslim tetapi juga pihak non muslim. Tampaknya hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Selasa, 25 Januari 2011

Pelantikan Bapak Fuad Rahmany Sebagai Dirjen Pajak


Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo melantik Fuad Rahmany menjadi Direktur Jenderal Pajak menggantikan Moh. Tjiptardjo. Menurut Menkeu, Fuad memiliki rekam jejak yang baik selama bertugas di Kemenkeu. “Pak Fuad Rahmany itu sejak awal bekerja dia mempunyai reputasi yang baik,” ujar Menkeu saat ditemui usai pelantikan di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta pada Jumat (21/01). Menkeu mengakui kemampuan Fuad saat menjalankan beberapa kebijakan. “Pak Fuad Rahmany ketika dia membangun unit pengelolaan utang Indonesia, bagus sekali. Dia juga menjadi wakil ketua BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) Aceh. Ketika itu BRR Aceh habis tsunami, dan tidak banyak yang mau ditugaskan ke Aceh. Tetapi Pak Fuad ditugaskan ke sana dan kita tahu reputasi dan hasil kerjanya yang baik. Di pasar modal juga baik,” papar Menkeu.
Untuk itu, Menkeu berharap saat di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Fuad Rahmany juga dapat memperbaiki kinerja pajak, termasuk Sumber Daya Manusianya. “Jadi tugas utamanya adalah memperbaiki lebih lanjut organisasi termasuk sistem dan Sumber Daya Manusia di perpajakan,  kemudian menjalankan kegiatan pengelolaan perpajakan khususnya penerimaan negara, sehingga bisa membiayai APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Indonesia 2011,” jelasnya. Sementara itu, Menkeu mengatakan, Moh. Tjiptardjo akan bertugas di Kantor Pusat DJP sampai masa tugasnya berakhir, yakni pada Bulan Mei 2011.
Share

Jumat, 17 Desember 2010

Empat Alasan Pindah Kerja





Untuk membantu mengambil keputusan, inilah empat alasan tepat mencari pekerjaan baru.
VIVAnews - Menjelang akhir tahun, saatnya untuk kembali melihat perkembangan karier Anda. Jika mulai tidak menikmati pekerjaan atau merasa karier dalam keadaan 'mentok', itu bisa jadi indikasi bahwa Anda harus segera mencari pekerjaan baru.

Saat pikiran tersebut sering muncul tetapi keraguan juga datang cobalah pikirkan kembali matang-matang terkait perkembangan karier Anda. Untuk membantu Anda mengambil keputusan, ketahui empat kondisi di mana sebaiknya Anda mencari pekerjaan baru untuk segera meninggalkan pekerjaan sekarang yang kurang menjanjikan.

1. Gaji tidak sesuai
Pekerjaan terus bertambah, tetapi tidak diikuti kenaikan gaji meskipun Anda sudah bekerja lebih dari setahun? Kondisi tersebut tentu bukan hal baik. Dengan porsi pekerjaan makin bertambah, seharusnya ada penyesuaian pembayaran sebagai bentuk penghargaan perusahaan.

"Jika Anda tetap bekerja tanpa ada kompensasi sesuai, atau tidak sepadan antara biaya makan dan transportasi, segera cari pekerjaan baru jika tidak ingin merugi," kata Radhika Goswami, Konsultan Sumber Daya Manusia asal India, seperti dikutip dari Idiva.com. 

2. Tak ada kepuasan
"Tidak adanya kepuasan akan membuat karyawan kehilangan motivasi dalam bekerja. Hal ini akan berdampak pada hasil pekerjaan yang cenderung menurun atau memburuk. Jangan tunggu sampai Anda dipecat, lebih baik cari pekerjaan lain sesegera mungkin," kata Goswami.

Jika pekerjaan mulai tidak menarik, fasilitas kantor sangat tidak memuaskan dan Anda selalu mengeluh, pasti hasil pekerjaan akan buruk. Cari pekerjaan yang memang bisa membuat Anda mendapat kepuasan, bukan hanya soal materi tetapi juga psikologis.

3. Jenjang karier tidak jelas
Semua orang pasti ingin mendapatkan karier yang lebih baik setelah sekian lama bekerja. Jika sudah bekerja dalam hitungan tahun dan tidak ada peningkatan karier, Anda bisa jadi terjebak dalam pekerjaan yang sama bertahun-tahun. Apalagi jika penilaian hasil pekerjaan tidak jelas, begitu pun jenjang karier yang ada. Sebaiknya, jangan sia-siakan waktu Anda dalam ketidakjelasan, karena ini terkait masa depan.

4. Tawaran lebih baik

Dapat tawaran pekerjaan lebih baik tetapi tidak terlalu menguasai bidangnya? Jangan takut untuk mencobanya. Ini merupakan tantangan besar yang harus Anda taklukan. Sebenarnya, melepaskan pekerjaan saat ini bukan semata soal materi atau gaji lebih baik, tetapi juga keberanian Anda lepas dari 'zona nyaman'.
Tetapi harap difikirkan kembali dengan semaksimal mungkin, apakah nantinya di tempat kerja yang baru, anda dapat meraih apa yang anda harapkan atau bahkan sebaliknya ?
Menurut saya sih, hadapilah apa yang ada dihadapan anda sebelum mengambil keputusan yang tepat. Selalu bersemangat untuk meraih masa depan yang gemilang dan sukses. Contohnya seperti saya yang telah berani hengkang dari perusahaan lama dan mendapatkan yang sekiranya saya harapkan dengan baik.

Minggu, 10 Oktober 2010

Bekerja Bukan Untuk Mencari Uang

From Ratna Dewi on Kompasiana.com via twitter

Saya pernah secara iseng menanyakan kepada seorang teman yang akan mengikuti wawancara kerja..”sebenarnya buat apa sih kerja ?” maka dengan ketus teman saya menjawab “yah..cari duitlah…ada-ada aja”…
Saya agak tertegun dengan pernyataan yang spontan tersebut, benarkah kerja tujuan utamanya cari uang, untuk memenuhi kebutuhan hidup….

Pada kesempatan lain….ibu-ibu tukang kueh dan nasi bungkus rela untuk datang ke tempat-tempat kuli bangunan dan tukang kebun dalam jarak yang cukup jauh dari rumahnya dan harga yang ditawarkanpun jauh dari harga pasar….ketika ditanya apa alasan si Ibu tukang kueh dan makanan tersebut sampai datang kesana dengan menjual nasi bungkus dan kueh yang murah…Si Ibu tersebut menjawab bahwa sebenarnya jualan ini banyak manfaatnya, antara lain saya bisa ngasih makanan mereka, karena kalau kuli bangunan dan tukang kebun disini keluar cari makanan cukup jauh dan harganyapun mahal…walaupun saya jualan cuma untung sedikit, tapi paling gak saya membantu mereka untuk bisa makan tanpa harus bayar mahal ataupun jarak yang jauh.

Sejak era globalisasi digembor-gemborkan, maka di seluruh penjuru dunia setiap orang sibuk menjadikan kerja seakan-akan “Tuhan” dalam kehidupannya dan tujuan bekerja adalah mengumpulkan uang yang banyak agar bisa survive menghadapi hidup ini, padahal pekerjaan hanya sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.

Sebagaimana firman Tuhan…
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS At Taubah :105)”

Melihat kondisi kekinian yang terjadi, saya jadi berpikir bahwa peradaban umat manusia menilai arti penting pekerjaan telah mengalami tingkat penurunan yang cukup tajam. Kita tidak perlu melihat dari segala sisi, cukup mengambil dari satu sisi, misalnya kinerja para pekerja. Pada kebanyakan pekerja sekarang, kinerja ditentukan dengan jumlah penghasilan yang diterima. Suka atau tidak suka barangkali ada yang mengalami dan melihat kenyataan betapa banyaknya pekerja yang melakukan kerjanya asal-asalan ketika penghasilan yang diterima tidak sesuai dengan keinginan.

Manusia sejak dilahirkan sudah diberikan minum, makan dan pakaian, walaupun ia belum bekerja dan bahkan belum mengetahui seperti apa dunia dan kehidupan ini sebenarnya. Setelah menempuh berbagai jenjang pendidikan, terkadang orang bahkan merasa cukup cerdas dan mulai berpikir meragukan keagungan Tuhan dan cendrung menuhankan ilmu pengetahuan yang dijadikan alat untuk mendapatkan pekerjaan, tujuannya satu yaitu memperoleh uang agar dapat hidup layak.  padahal Tuhan juga yang menjadikan otak kita mampu berpikir sehingga mampu menerima ilmu pengetahuan tersebut dan bisa mengaplikasikannya dalam dunia pekerjaan sesuai bidang masing-masing.

Pernahkah kita berpikir sebenarnya uang bukanlah hal yang kita cari dari pekerjaan. Manusia diperintahkan bekerja, karena dengan bekerjalah manusia dikatakan makhluk yang sempurna. Bekerja membuat manusia menjadi aktif, kreatif, sehat, tetap berfikir terhadap hal-hal yang inovatif dan punya kelompok sosial serta hubungan dengan manusia lainnya. Sebenarnya hal itu lebih dari cukup dibandingkan hanya keinginan memperoleh uang.

Jika kita ditempatkan pada suatu jabatan dan berhak menjadi penentu kebijakan atau pengambil keputusan, maka janganlah jadikan hal itu sebagai ajang untuk menumpuk uang dan kekayaan, tetapi jadikanlah sebagai bentuk pengabdian dengan melaksanakan tugas dan kewenangan secara adil dan dapat membantu bawahan menjadi lebih maju….
penjual tua
foto:wordpress.com

Uang hanya akan membuat kredibilitas, integritas dan keikhlasan untuk pengabdian dalam pekerjaan menjadi menurun. Jika kita menjadikan uang sebagai tujuan dalam pekerjaan, maka hal itulah yang akan menjadi faktor utama kehancuran kita. Lihatlah betapa banyaknya orang-orang yang akhirnya memilih korupsi karena menjadikan uang sebagai tujuan utama dalam pekerjaan, berapa banyak orang yang di PHK karena diam-diam melakukan tindakan penyalahgunaan kekuasaan yang juga disebabkan  menjadikan uang sebagai tujuan dalam pekerjaan dan betapa banyaknya orang yang stres ketika gaji tidak naik walaupun telah bertahun-tahun bekerja.

Bukan uang yang akan mencukupi kebutuhan kita, tetapi kemampuan kita mengelola apa yang harus kita jadikan kebutuhanlah yang membuat kita layak menjadi manusia sebagai makhluk sempurna.

Tetaplah bekerja untuk memajukan peradaban dan tetaplah bekerja sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan dan tetaplah bekerja untuk menjadi manusia yang seutuhnya………

Jangan pernah menjadikan uang sebagai satu-satunya alasan untuk bekerja ….Dan bagi orang-orang yang percaya akan keagungan Tuhan dan kemurahan rezekinya, maka Tuhan berjanji……Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS Al Baqarah : 212)