Minggu, 10 Oktober 2010

Bekerja Bukan Untuk Mencari Uang

From Ratna Dewi on Kompasiana.com via twitter

Saya pernah secara iseng menanyakan kepada seorang teman yang akan mengikuti wawancara kerja..”sebenarnya buat apa sih kerja ?” maka dengan ketus teman saya menjawab “yah..cari duitlah…ada-ada aja”…
Saya agak tertegun dengan pernyataan yang spontan tersebut, benarkah kerja tujuan utamanya cari uang, untuk memenuhi kebutuhan hidup….

Pada kesempatan lain….ibu-ibu tukang kueh dan nasi bungkus rela untuk datang ke tempat-tempat kuli bangunan dan tukang kebun dalam jarak yang cukup jauh dari rumahnya dan harga yang ditawarkanpun jauh dari harga pasar….ketika ditanya apa alasan si Ibu tukang kueh dan makanan tersebut sampai datang kesana dengan menjual nasi bungkus dan kueh yang murah…Si Ibu tersebut menjawab bahwa sebenarnya jualan ini banyak manfaatnya, antara lain saya bisa ngasih makanan mereka, karena kalau kuli bangunan dan tukang kebun disini keluar cari makanan cukup jauh dan harganyapun mahal…walaupun saya jualan cuma untung sedikit, tapi paling gak saya membantu mereka untuk bisa makan tanpa harus bayar mahal ataupun jarak yang jauh.

Sejak era globalisasi digembor-gemborkan, maka di seluruh penjuru dunia setiap orang sibuk menjadikan kerja seakan-akan “Tuhan” dalam kehidupannya dan tujuan bekerja adalah mengumpulkan uang yang banyak agar bisa survive menghadapi hidup ini, padahal pekerjaan hanya sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.

Sebagaimana firman Tuhan…
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS At Taubah :105)”

Melihat kondisi kekinian yang terjadi, saya jadi berpikir bahwa peradaban umat manusia menilai arti penting pekerjaan telah mengalami tingkat penurunan yang cukup tajam. Kita tidak perlu melihat dari segala sisi, cukup mengambil dari satu sisi, misalnya kinerja para pekerja. Pada kebanyakan pekerja sekarang, kinerja ditentukan dengan jumlah penghasilan yang diterima. Suka atau tidak suka barangkali ada yang mengalami dan melihat kenyataan betapa banyaknya pekerja yang melakukan kerjanya asal-asalan ketika penghasilan yang diterima tidak sesuai dengan keinginan.

Manusia sejak dilahirkan sudah diberikan minum, makan dan pakaian, walaupun ia belum bekerja dan bahkan belum mengetahui seperti apa dunia dan kehidupan ini sebenarnya. Setelah menempuh berbagai jenjang pendidikan, terkadang orang bahkan merasa cukup cerdas dan mulai berpikir meragukan keagungan Tuhan dan cendrung menuhankan ilmu pengetahuan yang dijadikan alat untuk mendapatkan pekerjaan, tujuannya satu yaitu memperoleh uang agar dapat hidup layak.  padahal Tuhan juga yang menjadikan otak kita mampu berpikir sehingga mampu menerima ilmu pengetahuan tersebut dan bisa mengaplikasikannya dalam dunia pekerjaan sesuai bidang masing-masing.

Pernahkah kita berpikir sebenarnya uang bukanlah hal yang kita cari dari pekerjaan. Manusia diperintahkan bekerja, karena dengan bekerjalah manusia dikatakan makhluk yang sempurna. Bekerja membuat manusia menjadi aktif, kreatif, sehat, tetap berfikir terhadap hal-hal yang inovatif dan punya kelompok sosial serta hubungan dengan manusia lainnya. Sebenarnya hal itu lebih dari cukup dibandingkan hanya keinginan memperoleh uang.

Jika kita ditempatkan pada suatu jabatan dan berhak menjadi penentu kebijakan atau pengambil keputusan, maka janganlah jadikan hal itu sebagai ajang untuk menumpuk uang dan kekayaan, tetapi jadikanlah sebagai bentuk pengabdian dengan melaksanakan tugas dan kewenangan secara adil dan dapat membantu bawahan menjadi lebih maju….
penjual tua
foto:wordpress.com

Uang hanya akan membuat kredibilitas, integritas dan keikhlasan untuk pengabdian dalam pekerjaan menjadi menurun. Jika kita menjadikan uang sebagai tujuan dalam pekerjaan, maka hal itulah yang akan menjadi faktor utama kehancuran kita. Lihatlah betapa banyaknya orang-orang yang akhirnya memilih korupsi karena menjadikan uang sebagai tujuan utama dalam pekerjaan, berapa banyak orang yang di PHK karena diam-diam melakukan tindakan penyalahgunaan kekuasaan yang juga disebabkan  menjadikan uang sebagai tujuan dalam pekerjaan dan betapa banyaknya orang yang stres ketika gaji tidak naik walaupun telah bertahun-tahun bekerja.

Bukan uang yang akan mencukupi kebutuhan kita, tetapi kemampuan kita mengelola apa yang harus kita jadikan kebutuhanlah yang membuat kita layak menjadi manusia sebagai makhluk sempurna.

Tetaplah bekerja untuk memajukan peradaban dan tetaplah bekerja sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan dan tetaplah bekerja untuk menjadi manusia yang seutuhnya………

Jangan pernah menjadikan uang sebagai satu-satunya alasan untuk bekerja ….Dan bagi orang-orang yang percaya akan keagungan Tuhan dan kemurahan rezekinya, maka Tuhan berjanji……Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS Al Baqarah : 212)

1 komentar:

Dian "herdiz72" Motor mengatakan...

Info hade kang... berkunjung oge kang ka blog abdi. http://dianmotorcell.blogspot.com
Nuhun